StrukturHadis : Sanad, Matan Dan Mukharrij September 24, Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran, dikatakan demikian karena suatu hadis bersandar kepadanya . Sedangkan pengertian sanad menurut istilah ilmu hadis, banyak ulama yang mengemukakannya, diantaranya ialah:
Pendahuluan Hadis merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah al-quran sebagai sumber hukum yang pertama dan utama bagi umat Islam, jadi mempelajari hadis juga sama pentingnya dengan mempelajari al-quran. Dan banyak sekali isi hadis yang juga menjelaskan tentang al-quran, sehingga hadis dan al-quran tidak bisa dipisahkan. Pengertian hadis sendiri adalah segala yang disandarkan kepada nabi, baik dari segi perbuatan, perkataan, maupun ketetapan yang telah ditetapkan sendiri oleh nabi, jadi hadis adalah segala hal yang berkaitan dengan nabi yang dijadikan teladan oleh kita sebagai ummatnya. Dan hadis tersebut bisa sampai kepada kita melalui para sahabat yang meriwayatkannya, didalam ilmu hadis orang meriwayatkan hadis tersebut disebut perawi. Di dalam hadis banyak terdapat ilmu-ilmu yang membahas hadis dari segala aspek baik dari matan maupun sanad. Dan didalam mempelajari ilmu hadis kita bisa meneliti suatu hadis dari dua hal, yang pertama dari segi kualitas dan yang kedua dari segi kuantitas rawi, dari segi kualitas terdapat beberapa macam yaitu hadis sahih, maudhu'. Sedangkan dari segi kuantitas terdapat 2 macam, yaitu hadis muatawatir dan hadis ahad. Dalam pembahasan ini akan menjelaskan tentang hadis shahih dari segala aspek, yang bisa kita teliti tentang hadis sahih serta bagaimana pandangan para ulama tentang hadis sahih tersebut. Pengertian Hadis Sahih Secara lliteral, sahih berarti sehat, selamat, benar, sah dan sempurna. Antonim dari kata ini adalah saqim sakit. Dengan demikian, hadis sahih berarti hadis yang selamat, sehat, sah, atau sempurna. Menurut terminologi hadis sahih adalah hadis yang memiliki sanad yang bersambung kepada nabi SAW, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, hingga akhir sanad nya dan tidak ada kejanggalan illat nya. Ada juga pengertian lain tentang lain tentang hadis Shahih yaitu yaitu lawan dari kata saqim sakit. Kata sahih juga telah menjadi kota kasa bahasa Indonesia dengan arti sah.; benar, sempurna sehat tiada segalanya; pasti1. Definisi diatas menjelaskan bahwa hadis sahih adalah hadis yang memenuhi kaidahkaidah keshohihan hadis, yaitu 1 Dr H Munzier Suparta ,Ilmu Hadis,JakartaRaja Grafindo,2010,
StrukturHadist. Fawzin Yusuf. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package.
PresentationPDF Available AbstractHadis memiliki 3 komponen yang terdiri dari unsur sanad sebagai jalannya perawi hadis, matan sebagai isi redaksi dari suatu hadis dan mukhorij perawi terakhir yang membukukan hadis dan menuliskan dalam kitabnya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
2 Matan "Matan" atau "al-matn" menurut bahasa adalah mairtafa'a min al-ardi atau tanah yang meninggi. Sedangkan menurut istilah adalah "kalimat tempat berakhirnya sanad". Berkenaan dengan matan atau redaksi hadits, maka ada beberapa yang perlu dipahami: - Ujung sanad sebagai sumber redaksi, apakah berujung pada Nabi Muhammad atau bukan.
Secara umum struktur hadits terdiri atas tiga komponen, yaitu sanad atau isnad rantai penutur, matan redaksi hadits, dan mukhraj rawi. 1. Sanad HaditsSanad ialah jalan yang menyampaikan kita pada matan hadits atau rentetan para rawi yang menyampaikan matan hadits. Dalam hubungan ini dikenal istilah musnid, musnad dan isnad. Musnid adalah orang yang menerangkan hadits dengan menyebutkan sanadnya. Musnad adalah hadits yang seluruh sanadnya disebutkan sampai kepada Nabi SAW pengertian ini berbeda dengan kitab musnad. Sedangkan isnad adalah keterangan atau penjelasan mengenai sanad hadits atau keterangan mengenai jalan sandaran suatu itu juga terdapat istilah sighat al isnad, yaitu lafal yang terdapat dalam sanad yang digunakan oleh rawi yang menunjukkan tingkat penerimaan dan penyampaian hadits dari rawi tersebut. Ada delapan sigat al isnad sesuai dengan tingkatannya1. al sima’ min lafz al sheikh mendengar dari lafal syekh, contoh sami’tu aku mendengar2. qira’at ala al sheikh membaca tulisan syekh, contoh qara’tu ala aku membaca3. al ijazat, contoh ajaztu laka Sahih al Bukhari aku ijinkan untukmu kitab Sahih al Bukhari4. al munawalah, contohnya “hadis ini saya terima dari si fulan, maka riwayatkanlah atas namaku”5. al mukatabah tulisan, contoh “si fulan telah menceritakan padaku secara tertulis”6. al I’lam pemberiahuan, contoh “saya telah meriwayatkan hadis ini dari si fulan, maka riwayatkanlah daripadaku”7. al wasiyat, yakni guru mewasiatkan suatu hadis menjelang ia pergi jauh atau merasa ajalnya sudah dekat, dan8. al wijadah, yakni rawi memperoleh hadis yang ditulis oleh seorang guru, tetapi tidak dengan jalan sima’i atau ijazah, baik semasa atau tidak, baik berjumpa atau MatanMenurut bahasa, matan artinya sesuatu yang tampak, bagian bumi yang keras dan tinggi. Dalam istilah ilmu hadis, matan adalah materi atau redaksi hadis yang diriwayatkan dari satu orang ke orang dari cara dalam menyampaikan hadits, terdapat beberapa matan hadits, yaitu1. yang lafal atau setiap katanya persis atau sama dengan lafal pada matan hadits yang lain2. yang antara satu matan hadits dan lainnya hanya terdapat persamaan makna, isi atau tema, sedangkan lafalnya berbeda3. yang antara satu matan hadits dan lainnya saling bertentangan berbeda, baik lafal maupun maknanya. Keadaan inilah, antara lain, yang menjadi obyek penelitian para ahli guna memperoleh hadits yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan untuk dinisbahkan kepada Nabi Muhammad hadits sahih, dari segi matan disyaratkan dua hal, yakniTidak ada shadz bertentangan, artinya isi hadits tersebut tidak bertentangan dengan hadits lain dari orang yang ada cacat illat, artinya hadits tersebut tidak ada cacatnya, dalam arti adanya sebab tersembunyi yang dapat mengurangi kesahihan Rawi HaditsRawi adalah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar atau diterimanya dari seseorang gurunya. Seringkali sebuah hadis diriwayatkan oleh bukan hanya satu rawi, akan tetapi oleh banyak terhadap periwayatan hadis biasanya mempersoalkan baik dari segi kualitas pribadi atau kelurusan moral adalah maupun kapasitas intelektualnya dhabit}. Periwayatan dikategorikan memenuhi segi kualitas pribadi bila telah memenuhi syarat berikuta. Beragama Islamb. Mukallafc. Melaksanakan ketentuan agama Islamd. Memelihara muru’ah, yang sejalan dengan patokan norma tentang orang jujur yang dapat diterima pemenuhan segi kapasitas intelektual adalaha. Hafal dengan sempurna hadis yang diterimanyab. Mampu menyampaikan dengan baik hadis yang dihafalnya itu kepada orang lainc. mampu memahami dengan baik hadis yang dihafalnya
Namanama periwayat yang ditulis dalam skema sanad meliputi seluruh nama, mulai dari periwayat yang pertama, yakni sahabat Nabi yang mengemukakan hadis, sampai mukharrij-nya, misalnya al-Bukhari atau Muslim. Terkadang seorang mukharrij memiliki lebih dari satu sanad untuk matn hadis yang sama atau semakn a.Bila hal itu terjadi, maka masing-masing sanad harus jelas tampak dalam skema.
Secara umum, sebuah riwayat dapat dikatakan sebagai hadits manakala ia melengkapi setidaknya lima unsur penting berikut, yaitu rawi, sanad, mukharrij, shiyaghul ada’ dan matan hadits. Rawi adalah informan yang menyampaikan hadits dari Nabi Muhammad SAW yang terdiri atas sahabat, tabiin, tabit tabiin, dan adalah silsilah atau kumpulan rawi dari sahabat hingga orang terakhir yang meriwayatkannya. Mukharrij adalah rawi terakhir yang menuliskan riwayat yang ia dapat dalam sebuah catatan/karya ada’ adalah redaksi yang dipakai oleh seorang rawi dalam meriwayatkan sebuah hadits. Sedangkan matan adalah redaksi dari riwayat yang disampaikan oleh masing-masing rawi. Kelima unsur tersebut pada tahapan selanjutnya mempunyai kajian-kajian khusus yang nantinya akan mempengaruhi kualitas dari riwayat itu memudahkan pembaca, istilah-istilah tersebut bisa dilihat pada contoh hadits riwayat Imam Al-Bukhari berikut iniحَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ “Imam Al-Bukhari berkata, Musaddad telah bercerita kepada kami, ia berkata, Yahya telah bercerita kepada kami, dari Syu’bah, dari Qatadah, dari Anas RA, dari Nabi Muhammad SAW.’ Dari Husain Al-Mu’allim, ia berkata, Qatadah telah bercerita kepada kami, dari Anas, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, Tidak sempurna iman salah seorang kalian sehingga ia mencintai saudaranya sama seperti ia mencintai dirinya sendiri.’’”Nama-nama seperti Musaddad, Yahya, Syu’bah, Qatadah, Husain Al-Mu’allim, dan Anas disebut dengan rawi atau informan silsilah atau rangkaian nama-nama rawi dari Musaddad hingga kepada Anas bin Malik disebut dengan sanad. Sanad inilah nantinya yang akan menentukan kualitas dari hadits ini apakah sahih, hasan, atau Al-Bukhari dalam hadits ini berstatus sebagai mukharrij atau rawi terakhir yang membukukan hadits ini dalam kitabnya sendiri yaitu Kitab Shahihul Bukhari. Nama-nama lain yang juga berstatus sebagai mukharrij dalam dunia hadits adalah Imam Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Anl-Nasa’i, Ibnu Majah, dan imam-imam ahli hadits yang masuk kategori shiyaghul ada’ dalam hadits di atas adalah lafadz-lafadz seperti haddatsana, an, qala, dan lain-lain. Redaksi-redaksi ini nantinya akan mempengaruhi kualitas sebuah sanad, khususnya dalam hal apakah sanad tersebut bersambung sampai kepada Nabi atau hadits pada hadits di atas adalah redaksi, “Tidak sempurna iman salah seorang kalian sehingga ia mencintai saudaranya sama seperti dia mencintai dirinya sendiri.” Redaksi inilah yang nantinya akan diamalkan sebagai hadits Nabi, tentunya setelah menganalisa kualitas sanad-nya apakah berstatus sahih, hasan atau dhaif. Wallahu alam. Yunal Isra
40Hadis Mudah Dihafal Sanad Dan Matan Bukhari Apps On Google Play. Pdf Hadist Shahih Imam Muslim Kata Citato Academia Edu. Shahih Bukhari Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas. Sekilas Tentang Biografi Singkat Imam Bukhari Muslim Sang Perawi. Kritik Hadis Sebagai Teks Dan Tradisi Wikihadis.
100% found this document useful 1 vote2K views11 pagesOriginal Titlestruktur-hadisCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views11 pagesStruktur HadisOriginal Titlestruktur-hadisJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
MakalahHadits Munawir Husni A. Latar Belakang Masalah Agama islam adalah agama yang mampu mengakom
Penjelasan Struktur Hadis Sanad, Matan Dan Mukharrij LengkapPosted by Fathur Rahman al-Aziz jam 1047 PMDitulis OlehAhmad Bukhari MuslimA. Sanad1. PengertianSanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran, dikatakan demikian karena suatu hadis bersandar kepadanya . Sedangkan pengertian sanad menurut istilah ilmu hadis, banyak ulama yang mengemukakannya, diantaranya ialah- As Suyuti dalam bukunya Tadrib ar Rawi, hal 41 , menulisالاِخْبَارُ عَنْ طَرِيْقِ الْمَتَنِ“Berita tentang jalan matan”- Mahmud at Tahhan, mengemukakan sanad adalah سِلْسِلَةُ الرِّجَالِ الْمُوْصِلَةِ اِلىَ الْمَتْنِ“Mata rantai para perawi hadis yang menghubungkan sampai kepada matan hadis.”Dalam bidang ilmu hadis sanad itu merupakan salah satu neraca yang menimbang shahih atau dhaifnya suatu hadis. Jika para pembawa hadis tersebut orang-orang yang cakap dan cukup persyaratan, yakni adil, taqwa, tidak fasik, menjaga kehormatan diri, dan mempunyai daya ingat yang kuat, sanadnya bersambung dari satu periwayat kepada periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama, maka hadisnya dinilai shahih. Begitupun sebaliknya, andaikan salah seorang dalam sanad ada yang fasik atau yang tertuduh dusta atau setiap para pembawa berita dalam mata rantai sanad tidak bertemu langsung muttashil, maka hadis tersebut dhaif sehingga tidak bisa dijadikan Contoh Sanadحدثنا عبد الله بن يوسف قا ل أخبرنا مالك عن ابن شهاب عن محمد بن جبير بن مطعم عن أبيه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه قرأ فى المغرب الطور. رواه البخاريArtinya“memberitakan kepada kami Abdullah bin Yusuf ia berkata; memberitakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari ayahnya berkata “aku mendengar Rasulallah SAW membaca surah Ath-Thur pada salat maghrib.” HR. Al-BukhoriDari contoh hadis di atas jika diteliti, maka yang dimaksud dengan sanad adalah dimulai dari haddatsana Abdullah bin Yusuf hingga pada lafadz An biihi qaala, yang menyambungkan kepada Rasulullah SAW. Agar lebih jelas berikut ini diterangkan dalam bentuk denah periwayatan hadits di atas .B. Matan1. PengertianKata matan menurut bahasa berarti ما ارتفع وصلب من الارض yang berarti tanah yang tinggi dan keras,namun ada pula yang mengartikan kata matan dengan arti kekerasan, kekuatan, kesangatan. sedangkan arti matan menurut istilah ada banyak pendapat yang dikemukakan para ahli dibidangnya, diantaranya- Menurut Muhammad At Tahhanما ينتهى اليه السند من الكلام“suatu kalimat tempat berakhirnya sanad”- Menurut Ath Thibbiالفاظ الحديث التى تتقوم بها معاني“lafadz hadis yang dengan lafadz itu terbentuk makna”Jadi pada dasarnya sanad itu ialah berupa isi pokok dari sebuah hadis, baik itu berupa perkataan Nabi atau perkataan seorang sahabat tentang Nabi. Posisi matan dalam sebuah hadis amatlah penting karna dari matan hadis tersebutlah adanya berita dari Nabi atau berita dari sahabat tentang Nabi baik itu tentang syariat atau pun yang lainnya,2. Contoh matanعن أم المؤمنين عا ئشة رضى الله عنها قالت قال رسول الله , من أحدث فى أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد. رواه متفق عليه“warta dari Ummu Al Mukminin, Aisyah ra., ujarnya Rasulullah SAW telah bersabda barang siapa yang mengada-ngadakan sesuatu yang bukan termasuk dalam urusan agamaku, maka ia tertolak’. ” Hr. Bukhori dan MuslimDari contoh hadist diatas yang dimaksud dengan matan hadis ialah lafadz yang dimulai dengan من أحدث hingga lafadz فهو رد atau dengan kata lain yang dimaksud dengan bagian matan dari contoh hadis di atas ialah lafadz من أحدث فى أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد “barang siapa yang mengada-ngadakan sesuatu yang bukan termasuk dalam urusan agamaku, maka ia tertolak’.”C. MukharrijKata Mukharrij merupakan bentuk Isim Fa’il bentuk pelaku dari kata takhrij atau istikhraj dan ikhraj yang dalam bahasa diartikan; menampakkan, mengeluarkan dan menarik. sedangkan menurut istilah mukharrij ialah orang yang mengeluarkan, menyampaikan atau menuliskan kedalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang gurunya . Di dalam suatu hadis biasanya disebutkan pada bagian terakhir nama dari orang yang telah mengeluarkan hadis tersebut, semisal mukharrij terakhir yang termaksud dalam Shahih Bukhari atau dalam Sahih Muslim, ialah imam Bukhari atau imam Muslim dan begitu pada contoh hadis yang pertama, pada bagian paling akhir hadis tersebut disebutkan nama Al-Bukhari رواه البخاري yang menunjukkan bahwa beliaulah yang telah mengeluarkan hadis tersebut dan termaktub dalam kitabnya yaitu Shahih Al-Bukhari. Begitu juga dengan contoh hadis kedua yang telah mengeluarkan hadis tersebut ialah Imam Al-Bukhari dan Imam Tabaqat al-RuwwatSecara bahasa kata tabaqat diartikan; kaum yang serupa atau sebaya. Sedangkan menurut istilah tabaqat ialah ;قوم تقاربوا في السن والاسناد أوفي الا سناد“Kaum yang berdekatan atau sebaya dalam usia dan dalam isnad atau dalam isnad saja”Tabaqat adalah kelompok beberapa orang yang hidup dalam satu generasi atau satu masa dan dalam periwayatan atau isnad yang sama atau sama dalam periwayatan Ibnu Hajar Al-Asaqalani, Tabaqat Al Ruwwah sejak masa sahabat sampai pada akhir periwayatan ada 12 tabaqat yaitu sebagai berikuta. Sahabat dengan berbagai Tabi’in senior seperti Sa’id bin Al-Musayyabc. Tabi’in pertengahan seperti Al-Hasan dan Ibnu Sirind. Tabi’in dekat pertengahan seperti Az-Zuhri dan Qatadahe. Tabi’in yunior seperti Al-A’masyf. Tabi’in yunior tetapi tidak bertemu seorang sahabat seperti Ibnu Juraijg. Tabi’i Tabi’in senior seperti Malik bin Anas dan Sufyan Ats-Tsaurih. Tabi’i Tabi’in pertengahan seperti Ibnu Uyaynah dan Ibnu Ulayyahi. Tabi’i Tabi’in yunior seperti Abu Dawud Ath-Thayalisi dan Asy-Syafi’ij. Murid Tabi’i Tabi’in senior seperti Ahmad bin Hambalk. Murid Tabi’i Tabi’in pertengahan seperti Adz-Dzuhali dan Al-Bukhoril. Murid Tabi’i Tabi’in yunior seperti At-TirmidziDi antara faedah mengetahui tabaqat al-ruwwah ini adalah menghindarkan kesamaan antara dua nama atau beberapa nama yang sama atau hampir sama. Selain itu faedahnya juga yaitu untuk mengetahui ke-muttashil-an atau ke-mursal-an suatu hadis. Sebab suatu hadis tidak dapat ditentukan sebagai hadis muttasil atau mursal, kalau tidak mengetahui apakah tabi’in yang meriwayatkan hadis dari seorang sahabat itu hidup segenerasi atau tidak. untuk memudahkan pemahaman tentang tabaqat al-ruwwah berikut ini akan dipaparkan denah thabaqat al-ruwwah menurut Al-AtsqalaniTABAQAT AL-RUWWAHMENURUT IBNU HAJAR AL-ATSQALANIE. Hadis Ali dan Nazil1. PengertianDari segi bahasa Ali ialah bentuk isim fa’il dari kata العلو = sesuatu yang tinggi , antonym dari lafadz النزول = rendah dan turun. An-Nazil berasal dari kata An-Nuzul. Tinggi dan rendah dapat berlaku pada suatu tempat atau pada status dan kedudukan. Sedangkan pengertian hadits Ali menurut para ahli hadis ialah;ما قل عدد رواته الى الرسول صلى الله عليه وسلم بالنسبة لسند اخر“suatu hadis yang sedikit jumlah para perawinya sampai kepada Rasulallah SAW. Dibandingkan dengan sanad lain”Sedangkan pengertian hadis Nazil menurut ahli hadis ialah;ما كثر عدد رواته الى الرسول صلى الله عليه وسلم بالنسبة لسند اخر“suatu hadis yang banyak jumlah para perawinya sampai kepada Rasulallah SAW. Dibandingkan dengan sanad lain”Dari pengertian diatas jelaslah bahwa yang dimaksud dengan hadis Ali ialah hadis yang jumlah perawinya lebih sedikit, sedangkan yang dimaksud dengan hadis Nazil ialah hadis yang jumlah periwayatnya lebih banyak. Misalnya sanad suatu hadis mencapai 9 orang sementara sanad hadis lainnya hanya 7 atau 5 orang, tentu yang sanadnya hanya 7 atau 5 itu yang disebut dengan hadis Ali dan hadis yang sanadanya mencapai 9 orang yang disebut dengan hadis Macam-Macam Hadis AliHadis Ali dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikuta. Ali mutlak, yaitu hadis yang lebih dekat para perawinya dalam sanad dengan Rasulullah karena lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan sanad lain pada hadis yang sama. Ali mutlak ini yang paling tinggi diantara macam-macam Ali apabila memiliki sanad yang Ali Nisbi, yaitu hadis yang dekat atau sedikit jumlah perawinya dalam sanad dengan sesuatu tertentu1 Dekat dengna salah seorang Imam Dekat dengan salah seorang pengarang kitab induk hadis yang dapat dipedomani. Dalam hal ini ada beberapa macama Muwafaqah, yaitu jika melalui sanad Syaikh guru salah seorang penghimpun hadis kedalam kitab hadis lebih dekat atau lebih sedikit dari pada melalui sanad penghimpun Badal, yaitu jika melalui sanad Syaikhnya Syaikh gurunya guru salah seorang penghimpun kitab hadis lebih dekat atau lebih sedikit dari pada melalui sanad penghimpun Musawah, yaitu adanya persamaan jumlah isnad dari seorang perawi sampai akhir dengan isnad salah seorang penghimpun hadis ke dalam buku Mushafahah, yaitu persamaan jumlah para perawi dalam sanad dari seorang perawi sampai akhir dengan isnad murid salah seorang penghimpun kitab hadis. Dinamakan mushafahah karena pada umumnya kedua belah pihak antara perawi sebuah hadis dengan murid salah seorang penghimpun hadis tersebut berjabat Ali karena sebagian perawi meninggal terlebih dahulu. Terkadang didapatkan dua isnad yang sama jumlah para perawi dalam sanad, tetapi salah satu sanad terdapat sebagian perawi yang meninggal terlebih dahulu maka ia di hukumi Ali karena lebih dahulu mendengar. Misalnya dua orang perawi sama-sama mendengar suuatu hadis dari seorang Syaikh. Tetapi salah satunya telah mendengar sejak 60 tahun yang lalu sementara perawi yang satu lagi telah mendengar sejak 40 tahun yang lalu, jumlah perawi dalam sanad sama. Sanad pertama Ali karena lebih dahulu Macam-Macam NazilHadis Nazil dibagi menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikuta. Sanad yang bilangan rawinya banyak sampai kepada Sanad yang bilangan rawinya banyak sampai kepada salah seorang Imam Hadisc. Sanad yang bilangan rawinya banyak sampai kepada satu kitab hadis yang teranggapd. Sanad yang di dalamnya ada rawi yang menerima dari seorang Syaikh yang kemudian meninggal, juga dari rawi lain yang menerima dari Syaikh Sanad yang di dalamnya ada rawi yang mendengar dari seorang Syaikh, kemudian belakangan rawi itu menerima dari rawi lain yang juga mendengar dari Syaikh ulama menilai hadis Ali lebih utama dari pada hadis Nazil, karena ia lebih jauh dari kemungkinan-kemungkinan cacat. Tujuan ulama mutaqaddimin mengetahui Isnad Ali yang dekat dengan Rasulullah, karena sangat dimungkinkan sedikit kesalahan dibandingkan yang Contoh Hadisلا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من نفسه ووالده وولده والناس أجمعينF. Riwayah Al-Kabir An Ash-ShaghirYang dimaksud dengan Riwayah al-kabir an ash-shaghir, ialah periwayatan hadis dari seorang rawi yang lebih tua usianya atau lebih banyak ilmunya dari rawi yang lebih rendah usianya atau yang lebih sedikit ilmunya yang diperoleh dari seorang KESIMPULANDalam suatu hadis ada tiga macam yang istilah yaitu sanad Mata rantai para perawi hadis yang menghubungkan sampai kepada matan hadis, matan suatu kalimat tempat berakhirnya sanad, dan isi pokok dari hadis tersebut serta mukharrij orang yang mengeluarkan, menyampaikan atau menuliskan kedalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang gurunya.IV. DAFTAR PUSTAKARahman. Fachur. Ikhtisar Mushthalahu’l Hadis. Bandung Totok. Kamus Ilmu Hadis. Jakarta Amzah. 2002Majid Khon. Abdul. Ulumul Hadis. Jakarta Aksara 2009
STRUKTURHADIS SANAD MATAN RAWI DAN MUKHARRIJ. A. SANAD Menurut bahasa, sanad berarti: sandaran,yang dapat dipegangi atau dipercayai,kaki bukit atau kaki gunung. Kaidah mayor merupakan kaidah induk dari kaidah kesahihan sanad dan matan suatu hadis , dan kemudian dari kaidah mayor tersebut memiliki syarat-syarat tersendiri , cabang-cabang
100% found this document useful 1 vote4K views13 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote4K views13 pagesMakalah Struktur Hadis Sanad, Matan, MukharidJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
3qrp1A0. z6ech4kvy0.pages.dev/47z6ech4kvy0.pages.dev/209z6ech4kvy0.pages.dev/249z6ech4kvy0.pages.dev/250z6ech4kvy0.pages.dev/233z6ech4kvy0.pages.dev/45z6ech4kvy0.pages.dev/389z6ech4kvy0.pages.dev/112z6ech4kvy0.pages.dev/167
struktur hadits sanad matan dan mukharrij